Selasa, 02 Juli 2013

Riset Operasi

BAB I
Sejarah dan Pengertian Riset Operasi


Riset operasi adalah penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalah-masalah rumit yang muncul dalam pengarahan dan pengolahan dari suatu sistem besar manusia, mesin, bahan, dan uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan. Pendekatan khusus ini bertujuan membentuk suatu model ilmiah dari sistem, menggabungkan ukuran-ukuran faktor faktor seperti kesempatan dan resiko, untuk meramalkan dan membandingkan hasil-hasil dari beberapa keputusan, strategi atau pengawasan. Tujuannya adalah membantu pengambilan keputusan menentukan kebijakan dan tindakannya secara ilmiah.

1. Model-Model dalam Riset Operasi

Model merupakan abstraksi atau penyederhanaan realistis sistem yang kompleks dimana hanya komponen-komponen yang relevan atau faktor-faktor yang dominan dari masalah yang dianalisis diikutsertakan. Hal ini akan menunjukkan hubungan-hubungan dari aksi dan reaksi dalam pengertian sebab akibat. Karena sebuah model adalah suatu abstraksi realitas, maka ia akan tampak kurang kompleks jika dibandingkan dengan realitas itu sendiri. Model itu, agar menjadi lengkap, perlu mencerminkan semua realitas yang akan diteliti.
Salah  satu  alasan  pembentukan  model  adalah  untuk  menemukan variabel-variabel yang penting atau menonjol. Penemuan variabel-variabel yang penting ini berkaitan erat dengan penyelidikan hubungan yang ada diantara variabel-variabel itu. Teknik-teknik kuantitatif seperti statistik dan simulasi digunakan untuk menyelidiki hubungan yang ada diantara banyak variabel dalam suatu model.
Dalam Riset Operasi ini, dikenal beberapa bentuk model yang menggambarkan karakteristik dan bentuk sistem suatu permasalahan. Macam- macam model tersebut adalah:


          Model ikonik
Merupakan penyajian tiruan fisik seperti tampak aslinya dengan skala yang lebih kecil. Model ikonik ini mudah untuk diamati, dibentuk, dan dijelaskan tetapi sulit untuk dimanipulasi dan tidak berguna untuk tujuan peramalan. Biasanya model ini menunjukkan peristiwa statistik. Model ini tidak mengikutsertakan segi-segi sistem nyata yang tidak relevan untuk analisa. Masih dimungkinkan membangun model ikonik sampai tiga dimensi, tetapi untuk persoalan dengan dimensi lebih tinggi adalah di luar jangkauan model ini, sebagai gantinya digunakan model matematik.
Contoh : Maket gedung, model automotif, model pesawat.

          Model analog
Merupakan model fisik tetapi tidak memiliki bentuk yang mirip dengan yang dimodelkan atau lebih abstrak. Model analog lebih mudah untuk dimanipulasi dan menunjukkan suatu situasi yang dinamis. Model ini pada umumnya lebih berguna daripada model ikonik karena kapasitasnya yang besar untuk menunjukkan ciri-ciri sistem yang dipelajari.
Contoh : termometer yang menunjukkan tinggi rendahnya temperatur.

          Model simbolik
Merupakan model yang menggunakan simbol-simbol (huruf, angka, bentuk, gambar, dll) yang menyajikan kerakteristik dan properti dari suatu system. Contoh : jaringan kerja (network diagram), diagram alir, flow chart, dll.

          Model matematik
Mencakup model-model yang mewakili situasi riil sebuah sistem yang berupa fungsi matematik. Diantara jenis model yang lain, model matematik memiliki sifat paling abstrak. Model ini menggunakan seperangkat symbol matematik
untuk  menunjukkan  komponen-komponen  dari  sistem  nyata.  Contoh  :
Pn = a n  Po yang menyatakan model populasi makhluk hidup.
Model ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu deterministik dan probabilistik. Model deterministik dibentuk dalam suatu situasi kepastian dan memerlukan penyederhanaan penyederhanaan dari realitas karena kepastian jarang  terjadi.  Namun,  keuntungan  model  ini  adalah  bahwa  ia  dapat dimanipulasi dan diselesaikan dengan lebih mudah. Jadi, sistem yang rumit dapat dimodelkan dan dianalisa jika dapat diasumsikan bahwa semua komponen sistem itu dapat diketahui dengan pasti.
Model probabilistik meliputi kasus-kasus dimana diasumsikan ketidakpastian. Meskipun penggabungan ketidakpastian dalam model dapat menghasilkan suatu penyajian sistem nyata yang lebih realitas, model ini umumnya lebih sulit untuk dianalisa.
















BAB II
Penerapan Riset Operasi pada bidang Industri

Sejalan dengan perkembangan dunia industri dan didukung dengan kemajuan di bidang komputer, Riset Operasi semakin diterapkan di berbagai bidang  untuk  menangani  masalah  yang  cukup  kompleks.  Berikut  ini  adalah contoh-contoh penerapan Riset Operasi di beberapa bidang:

1.    Akutansi dan Keuangan

a.    Penentuan jumlah kelayakan kredit
b.    Alokasi modal investasi dari berbagai alternatif
c.    Peningkatan efektivitas akutansi biaya
d.    Penugasan tim audit secara efektif

2.    Pemasaran
a.    Penentuan kombinasi produk terbaik berdasarkan permintaan pasar
b.    Alokasi iklan di berbagai media
c.    Penugasan tenaga penjual ke wilayah pemasaran secara efektif
d.    Penempatan lokasi gudang untuk meminimumkan biaya distribusi
e.    Evaluasi kekuatan pasar dari strategi pemasaran pesaing

3.    Operasi produk :

a.    Penentuan bahan baku yang paling ekonomis untuk kebutuhan pelanggan.
b.    Meminimumkan persediaan atau inventori
c.    Penyeimbangan jalur perakitan dengan berbagai jenis operasi
d.    Peningkatan kualitas operasi manufaktur


BAB III
KESIMPULAN
  1. Pendekatan dalam riset operasional adalah pendekatan metode ilmiah, artinya proses dimulai dengan mengobservasi dan memformulasikan masalah secara hatihatidan kemudian mengubahnya kedalam model ilmiah(biasanya dalam bentukmodel matematika) untuk mengabstraksikan esensi dari masalah nyata.
  2. Sementara Kata “Operasional “ menunjukkan suatu bidang operasi tertentu. Pada umumnya ,riset operasional diterapkan pada kasus-kasus yang berkaitan dengan bagaimana melakukan dan mengkoordinasikan operasi atau kegiatan dalam suatuorganisasi.
  3. Bidang Perancanaan dan pengendalian produksi , Riset Operasional dapat digunakan sebagai berikut :
  • Untuk menentukan Kuantitas masing-masing produk yang dihasilkan olehperusahaan manufaktur sehingga dapat dihasilkan biaya operasi yang palingminimum
  • Untuk menentukan jumlah masing-masing produk dalam proses produksi yang mengahasilkan beberapa jenis produk dengan menggunakan bahanbahanyang sama , sehingga dapat memaksimumkan keuntungan.
  • Untuk menentukan umur teknis suatu mesin, yaitu menentukan kapan suatu mesin produksi harus diganti sehingga produktivitas produksi tidak terganggu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar